PENGERTIAN KRAGTOLOGI
Kragtologi adalah power, kekuatan, daya atau energi yang ditimbulkan dari hasil olah napas dan gerakan senam atau jurus. Banyak orang menamakannya dengan chi, prana, aura, silhouet atau lapisan tipis yang menyelimuti tubuh. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Kragtologi adalah ilmu yang mempelajari tenaga atau potensi diri, power atau daya melalui olah pernapasan dan senam atau jurus.
Kragtologi
bukan ilmu gaib atau kebathinan ataupun sihir, sebab kragnya
sendiri bukan barang gaib, karena dapat dirasakan dan dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Apalagi dengan kemajuan
teknologi yang bisa menangkap tenaga Krag melalui kamera sehingga
bisa terlihat. Dalam latihannya pun semata-mata hanya mengolah
napas dan fisik melalui gerak jurus tidak ditambahi embel-embel
apapun, dengan berlatih, krag akan menjadi besar dan ruangannya
menjadi luas.
SEJARAH
Kragtologi
berasal dari kata kragtos yang berarti tenaga, dan logos yang
berarti ilmu. Pada 4000 SM orang –orang Mesir kuno sudah mengenal
kragtologi ini hingga akhirnya berkembang ke Yunani, Romawi,
Persia dan beberapa negara lainnya.
Kragtologi
masuk ke Indonesia pada saat pedagang Persia datang ke Indonesia
sambil berdagang dan menyebarkan agama Islam, kemudian sampai di
Jawa Barat tepatnya di daerah Cianjur dan pada akhirnya menyebar
ke berbagai daerah. Beberapa puluh tahun yang lalu senam
pernapasan Kragtologi diajarkan oleh seorang guru bijak yaitu
Bapak Tosin di daerah Padasuka Bandung, salah seorang muridnya
adalah Bapak Wawan E. Setiawan yang kemudian mengajarkan pula
Kragtologi ini keberbagai tempat.
Adapun salah seorang muridnya yaitu Bapak Drs. Asep
Eka yang mempelajari Kragtologi. Dengan profesinya sebagai pengajar
di SMKN 11 Bandung, beliau mulai dikenal oleh murid-muridnya
sebagai orang yang mempunyai kemampuan dalam Kragtologi sehingga
banyak yang belajar padanya.
Awalnya
adik kandung beliau sengaja datang untuk uji coba kemampuan
masing-masing, karena merasa sudah memiliki kemampuan setelah
mempelajari ilmu pernapasan di daerahnya. Ketika itu adiknya yang
berjumlah tiga orang datang ke SMKN 11 Bandung dan setelah tidak ada
kegiatan belajar mengajar mereka mulai menunjukkan kemampuannya.
Namun belum lama berlangsung terjadi satu bentrokan tenaga yang
menimbulkan reaksi yang menakjubkan, adiknya yang satu terpental,
yang satu lagi menggigil gemetaran seperti yang panas dingin
sedangkan yang satu lagi membentur-benturkan dahinya ke lantai
sehingga daerah alisnya pecah dan berdarah. Sejak saat itu mereka
menyatakan ingin mempelajari Kragtologi, kejadian tersebut terlihat
oleh beberapa orang siswa SMKN 11 Bandung diantaranya A Toni
Kusmana yang kemudian bergabung untuk mempelajari Kragtologi.
Setelah
latihan beberapa kali pertemuan banyak siswa dan umum yang ikut
berlatih, namun karena tidak ada ikatan formal latihan sempat
vakum. Saat itu A Toni yang masih mempelajari Krag sering berlatih
sendirian sehingga terlintas dalam benaknya keinginan untuk
menjadikan Kragtologi sebagai salah satu Ekstra Kurikuler di SMKN
11 Bandung dengan harapan adanya teman berlatih dalam wadah
kegiatan ekstra kurikuler.
Keinginan
a Toni tersebut tidak langsung disetujui oleh Bapak Drs. Asep
Eka namun setelah beberapa tahun kemudian dengan melihat
kesungguhan dan keuletannya dalam berlatih akhirnya Bapak Drs.
Asep Eka mengijinkannya dengan konsekuensi bahwa a Toni harus
siap mengelolanya. Setelah diajukan kepada Kepala sekolah SMKN 11
Bandung yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. R.A.D. Supardan
dan setelah penjajakan selama kurang lebih satu tahun dan
mendapat respon yang positif serta peserta yang cukup banyak,
maka resmilah Kragtologi sebagai Ekstra Kurikuler di SMK Negeri
11 Bandung pada tanggal 25 Januari 1999 dengan pelatih A Toni
Kusmana dan Bapak Drs. Asep Eka sebagai pembina.
Motivasi
yang tinggi kian besar untuk mengembangkan Kragtologi lebih
terbuka untuk umum setelah banyak orang yang ingin berlatih dari
kalangan umum. Dengan niat berbagi ilmu Kragtologi yang didapat dan
memperluas ikatan tali silaturahmi A Toni meminta persetujuan
Bapak Drs. Asep Eka untuk mengembangkan kragtologi di masyarakat
luas.
Bapak
Drs. Asep Eka mendukung keinginannya tersebut dan pada
kesempatan syukuran Kragtologi yang kedua mengundang Bapak Yoyo
salah seorang teman berlatihnya dulu, selanjutnya membicarakan
tentang pengembangan kragtologi tadi, Akhirnya disepakati untuk
mengundang Bapak Wawan E. Setiawan untuk meninjau keberadaan
kegiatan Kragtologi di SMKN 11. Ternyata saat itu Bapak Wawan E.
Setiawan juga punya rencana yang sama maka dalam silaturahmi itu
tercetuslah sebuah rancangan untuk mengembangkan Kragtologi.
Karena
kesibukan masing-masing rancangan tersebut sempat tertunda
selama kurang lebih dua tahun hingga akhirnya pada bulan Juli
2003 Bapak Drs. Asep Eka dan A Toni mengambil satu keputusan
untuk melanjutkan rancangan tersebut sesuai rencana awal.
Senam Pernapasan Kragtologi sekarang sudah mencapa 13 angkatan, dan pengurus sekarang adalah angkatan 12 (Doodeka Anthroprhyr Key)
Gambar disamping adalah beberapa dari anggota kragtologi
Sedangkan Gambar disebelah adalah pengurus sekarang Senam Pernapasan Kragtologi. Walaupun terlihat sedikit4l4y tapi kami selalu berusaha menunjukan yang terbaik untuk kragtologi :)
Silahkan jika ingin tau tentang kami boleh bertanya kirim komentar atau bisa kirim email ke krag_dookey@yahoo.com, terus bisa juga di twitter kami @Kragtologi11, follow juga sekalian yah hehehe.. ;D
LIKE THIS YOO..:D
Senam Pernapasan Kragtologi sekarang sudah mencapa 13 angkatan, dan pengurus sekarang adalah angkatan 12 (Doodeka Anthroprhyr Key)
Gambar disamping adalah beberapa dari anggota kragtologi
Sedangkan Gambar disebelah adalah pengurus sekarang Senam Pernapasan Kragtologi. Walaupun terlihat sedikit
Silahkan jika ingin tau tentang kami boleh bertanya kirim komentar atau bisa kirim email ke krag_dookey@yahoo.com, terus bisa juga di twitter kami @Kragtologi11, follow juga sekalian yah hehehe.. ;D
LIKE THIS YOO..:D