Kamis, 19 April 2012

Senam Pernapasan Kragtologi SMK Negeri 11 Bandung

PENGERTIAN KRAGTOLOGI

Kragtologi adalah power, kekuatan, daya atau energi yang ditimbulkan dari hasil olah napas dan gerakan senam atau jurus. Banyak orang menamakannya dengan chi, prana, aura, silhouet atau lapisan tipis yang menyelimuti tubuh. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Kragtologi adalah ilmu yang mempelajari tenaga atau potensi diri, power atau daya melalui olah pernapasan dan senam atau jurus.
Kragtologi bukan ilmu gaib atau kebathinan ataupun sihir, sebab kragnya sendiri bukan barang gaib, karena dapat dirasakan dan dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang bisa menangkap tenaga Krag melalui kamera sehingga bisa terlihat. Dalam latihannya pun semata-mata hanya mengolah napas dan fisik melalui gerak jurus tidak ditambahi embel-embel apapun, dengan berlatih, krag akan menjadi besar dan ruangannya menjadi luas.


SEJARAH

Kragtologi berasal dari kata kragtos yang berarti tenaga, dan logos yang berarti ilmu. Pada 4000 SM orang –orang Mesir kuno sudah mengenal kragtologi ini hingga akhirnya berkembang ke Yunani, Romawi, Persia dan beberapa negara lainnya.
Kragtologi masuk ke Indonesia pada saat pedagang Persia datang ke Indonesia sambil berdagang dan menyebarkan agama Islam, kemudian sampai di Jawa Barat tepatnya di daerah Cianjur dan pada akhirnya menyebar ke berbagai daerah. Beberapa puluh tahun yang lalu senam pernapasan Kragtologi diajarkan oleh seorang guru bijak yaitu Bapak Tosin di daerah Padasuka Bandung, salah seorang muridnya adalah Bapak Wawan E. Setiawan yang kemudian mengajarkan pula Kragtologi ini keberbagai tempat.
Adapun salah seorang muridnya yaitu Bapak Drs. Asep Eka yang mempelajari Kragtologi. Dengan profesinya sebagai pengajar di SMKN 11 Bandung, beliau mulai dikenal oleh murid-muridnya sebagai orang yang mempunyai kemampuan dalam Kragtologi sehingga banyak yang belajar padanya.
Awalnya adik kandung beliau sengaja datang untuk uji coba kemampuan masing-masing, karena merasa sudah memiliki kemampuan setelah mempelajari ilmu pernapasan di daerahnya. Ketika itu adiknya yang berjumlah tiga orang datang ke SMKN 11 Bandung dan setelah tidak ada kegiatan belajar mengajar mereka mulai menunjukkan kemampuannya. Namun belum lama berlangsung terjadi satu bentrokan tenaga yang menimbulkan reaksi yang menakjubkan, adiknya yang satu terpental, yang satu lagi menggigil gemetaran seperti yang panas dingin sedangkan yang satu lagi membentur-benturkan dahinya ke lantai sehingga daerah alisnya pecah dan berdarah. Sejak saat itu mereka menyatakan ingin mempelajari Kragtologi, kejadian tersebut terlihat oleh beberapa orang siswa SMKN 11 Bandung diantaranya A Toni Kusmana yang kemudian bergabung untuk mempelajari Kragtologi.
Setelah latihan beberapa kali pertemuan banyak siswa dan umum yang ikut berlatih, namun karena tidak ada ikatan formal latihan sempat vakum. Saat itu A Toni yang masih mempelajari Krag sering berlatih sendirian sehingga terlintas dalam benaknya keinginan untuk menjadikan Kragtologi sebagai salah satu Ekstra Kurikuler di SMKN 11 Bandung dengan harapan adanya teman berlatih dalam wadah kegiatan ekstra kurikuler.
Keinginan a Toni tersebut tidak langsung disetujui oleh Bapak Drs. Asep Eka namun setelah beberapa tahun kemudian dengan melihat kesungguhan dan keuletannya dalam berlatih akhirnya Bapak Drs. Asep Eka mengijinkannya dengan konsekuensi bahwa a Toni harus siap mengelolanya. Setelah diajukan kepada Kepala sekolah SMKN 11 Bandung yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. R.A.D. Supardan dan setelah penjajakan selama kurang lebih satu tahun dan mendapat respon yang positif serta peserta yang cukup banyak, maka resmilah Kragtologi sebagai Ekstra Kurikuler di SMK Negeri 11 Bandung pada tanggal 25 Januari 1999 dengan pelatih A Toni Kusmana dan Bapak Drs. Asep Eka sebagai pembina.
Motivasi yang tinggi kian besar untuk mengembangkan Kragtologi lebih terbuka untuk umum setelah banyak orang yang ingin berlatih dari kalangan umum. Dengan niat berbagi ilmu Kragtologi yang didapat dan memperluas ikatan tali silaturahmi A Toni meminta persetujuan Bapak Drs. Asep Eka untuk mengembangkan kragtologi di masyarakat luas.
 Bapak Drs. Asep Eka mendukung keinginannya tersebut dan pada kesempatan syukuran Kragtologi yang kedua mengundang  Bapak  Yoyo salah seorang teman berlatihnya dulu, selanjutnya membicarakan tentang pengembangan kragtologi tadi, Akhirnya disepakati untuk mengundang Bapak  Wawan E. Setiawan untuk meninjau keberadaan kegiatan Kragtologi di SMKN 11. Ternyata saat itu Bapak Wawan E. Setiawan juga punya rencana yang sama maka dalam silaturahmi itu tercetuslah sebuah rancangan untuk mengembangkan Kragtologi.
Karena kesibukan masing-masing rancangan tersebut sempat tertunda selama kurang lebih dua tahun hingga akhirnya pada bulan Juli 2003 Bapak Drs. Asep Eka dan A Toni mengambil satu keputusan untuk melanjutkan rancangan tersebut sesuai rencana awal.

Senam Pernapasan Kragtologi sekarang sudah mencapa 13 angkatan, dan pengurus sekarang adalah angkatan 12 (Doodeka Anthroprhyr Key)

Gambar disamping adalah beberapa dari anggota kragtologi















Sedangkan Gambar disebelah adalah pengurus sekarang Senam Pernapasan Kragtologi. Walaupun terlihat sedikit 4l4y tapi kami selalu berusaha menunjukan yang terbaik untuk kragtologi :)




Silahkan jika ingin tau tentang kami boleh bertanya kirim komentar atau bisa kirim email ke krag_dookey@yahoo.com, terus bisa juga di twitter kami @Kragtologi11, follow juga sekalian yah hehehe.. ;D
LIKE THIS YOO..:D

1 komentar: